Sumbar,lplh-indonesia.com,:
BNPB (Badan Nasional Penaggulangan Bencana) kabupaten Pesisir Selatan bersama PHBN (Pengamanan Hutan Berbasis Nagari) melakukan monitoing untuk mencegah kerusakan hutan dan mencegah timbulnya bencana alam akibat dampak kerusakan dalam kawasan hutan TNKS yang terus di rambah oleh masyarakat jumat 14/11/2020.
Bobi Komandan Posko BNPB kabupaten pesisir selatan wilayah kerja Pancung Soal,Basa Ampek Balai, Ranah Ampek Hulu, Lunang dan Silaut mengatakan sesuai arahan kepala Badan Nasional Penaggulangan Bencana Bapak Doni Monardo untuk mencegah dan pengurangan resiko resiko bencana khususnya banjir bandang yang sering terjadi maka setiap daerah wajib melakukan susur sungai dan memanilisir dampak banjir bandang.
Kali ini kami BNPB di dampingi oleh Rahmadi Chaniago Ketua PHBN dan Team dari lembaga Peduli Lingkungan Hidup Indonesia melakukan monitoring dan turun langsung ke lokasi perambahan hutan di daerah daerah kenagarian Sei Gambir Sako Tapan Kecamatan Ranah Ampek Hulu Tapan kabupaten pesisir selatan sumbar.
Bobi mengatakan setelah melakukan perjalan kurang lebih 2 jam dan sampai ke lokasi kami menemukan kawasan hutan TNKS telah di rambah oleh masyarakat kurang lebih seluas 100 hektar dan juga menemukan tiga pondok yang di bangun oleh masyarakat tersebut dan nampak dari kejauhan ada dua orang yang menunggu pondok tersebut karena waktu sudah menunjukan waktu pukul 16.00 wib saya perintahkan team untuk balik kanan agar tidak terlalu malam dalam melakukan perjalan balik,”ungkapnya.
Dari hasil monitoring dalam kawasan hutan TNKS kami akan buat laporan ke pimpinan dan akan buat pengaduan ke pihak TNKS agar aktivitas yang sedang berlangsung untuk dapat segera di tindak agar perambahan hutan TNKS tidak terus bertambah yang dapat berakibat timbulnya bencana alam seperti longsor dan banjir bandang,’tegas Bobi.(Team Redaksi)