lplh-indonesia.com,Jakarta, – Diberitakan sebelumnya terkait dengan ratusan gram sabu terungkap oleh kepolisian, dan peredarannya diketahui dikendalikan dari Lapas, ini sangat miris, Lapas yang seharusnya membina, ini malah ikut bermain dalam peredaran Narkoba, sungguh negeri ini penuh sandiwara.
Banyak peredaran narkoba yang dikendalikan oleh Lapas, hal tersebut sangat di kecam oleh Ketua umum masyarakat peduli Anti Narkoba (MAPAN) Indonesia, banyak oknum pegawai Lapas yang bermain di dalamnya, kalau seperti ini terus peredaran narkoba tidak akan ada habisnya.
” Saya mengecam keras dengan adanya oknum yang diduga pegawai lapas yang ikut bermain di dalamnya, seperti yang terjadi di Lapas Siantar yang hangat diperbincangkan di beberapa media online. “ucap RD75,Rabu (17/3/2021).
Masih kata RD75,” Secara Logika , Bagaimana Mungkin Bisa dikendalikan Dari Lapas jika Oknum atau mungkin Bisa saja Lemahnya Pengawasan Dari Pihak Kalapas sehingga Alat Komunikasi Berupa Telpon Seluler Bebas di Dalam Lapas digunakan Para Napi (Warga Binaan).
” Jelas jelas tidak Bisa Menggunakan HP di dalam Lapas, Kita harus belajar dari Kasus Freddy Budiman, Tersangka Bandar Narkoba Kelas Dunia yang sudah Dihukum Mati, Namun sebelum Di Vonis, masih Sempat Sempatnya memainkan narkoba dari balik jeruji Lapas cipinang yang terkenal super ketat.”ujarnya.
Menurutnya, ” Sudah menjadi rahasia umum, Jika selama ini Banyak Issue bahkan Tersangka yang selama Ini banyak yang sudah ditangkap ketika diperiksa pengakuannya bahwa dikendalikan dari dalam lapas. “terangnya.
” Untuk itu Mapan indonesia meminta kemenkunham secara tegas dan jangan hanya pepesan kosong dalam menjalankan aturan yang berlaku di dalam Lapas terhadap Warga Binaan yang sangat sangat Bebas menggunakan alat komunikasi berupa telpon seluler, sehingga tidak menutup kemungkinan akibat dari kelonggaran yang diberikan pihak pegawai lapas sehingga terbangunlah komunikasi antara tahanan/Napi dengan dunia diluar.Ini tidak bisa dibiarkan, usut oknum pegawai yang bermain di dalam Lapas, karena ini tidak sesuai dengan fakta integritas dari Lapas itu sendiri.(Team Redaksi)