Lplh-indonesia.com,Belinyu Bangka:
Teluk kelabat hingga kini menjadi buah bibir oleh pelaku penjarahan kekayaan alam terkandung didalamnnya berupa pasir timah yang dijadikan barang ekonomi suatu penghasilan dari pekerjaan. Keserakahan tanpa perdulikan lingkungan sekitar merupakan penghidupan dari nelayan juga mempunyai Hak dalam berusaha mendapatkan kehidupan yang laik dari profesi yang ia sandangi.
Penolakan adanya penambangan di perairan teluk kelabat dalam sejak dulu diperserukan oleh sekelompok nelayan, kehadiran ponton isap produksi (KIP) saat beroperasi diwilayah tertentu sangat menganggu ekosistem perairan, tak jarang adanya kegiatan penambangan dengan menghasilkan kekeruhan air di sekitar membuat gaduh oleh penambang yang berimbas pada nelayan bertentangan.
Seperti pernah disampaikan oleh kelompok mengatas namakan Forum nelayan teluk klabat bersatu di koordinator oleh Yn mengatakan ” sumber pendapatan kami sejak dari dulu adalah nelayan, disini tempat kami mendapatkan penghasilan untuk keluarga dan kami rasa cukup” tidak perlu merusak alam laut bahkan mempora porandakan isi yang ada didalamnnya, lalu di tinggal pergi begitu saja oleh para penambang yang hanya meraut keuntungan dari keserakahan hasil yang dicapai.
Yn meneruskan, para penambang dimodalkan oleh cukung yang tidak bertanggung jawab telah menghasilkan dampak lain dari pnambangan ini selain kerusakan lingkungannya, jaring nelayan pada rusak, tugu udang nelayan rusak dan 10 kelompok budidaya kerang darah di dua desa yaitu desa pusuk dan Pangkal Niur dengan jumlah 100 lebih orang pembudidaya yang telah ditebar pada bulan oktober 2021 sampai maret 2022 teramcam gagal panen, ini kuat dugaan akibat dari aktifitas penambangan pasir timah ilegal, tegasnya. 9/6/2022.
Tindakan tegas oleh aparatur kepolisian gabungan polres Bangka dan Polairud polda sering kali dilakukan pelaksanaan giat penertiban, berikan himbauan larangan bahkan dilakukan penegakkan hukum bagi penambang ilegal hingga ditetapkan tersangka oleh kepolisian Polairud Polda Kep Babel baru baru ini, namun seakan penambang ilegal yang beroperasi di teluk kelabat tidak mempunyai rasa takut upaya tindakan hukum.
Dikutip dari beberapa oknum penambang ilegal bahwa kami bekerja atas perintah bos, bos yang atur semua lagian yang ketangkap itu bukan kami nanti juga keluar ujar penambang yang merasa mempunyai kekuatan dibelakang kegiatan penambangan ilegal tersebut. ( Team Lplh )